Transisi Arda Güler Madrid – Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, telah membeberkan strateginya untuk memaksimalkan potensi Arda Güler, sembari membantu sang wonderkid beradaptasi dengan peran barunya di lini tengah Los Blancos. Remaja asal Turki ini secara bertahap diberikan kepercayaan untuk menjadi orkestrator permainan saat Real Madrid menguasai bola, menunjukkan keyakinan Alonso pada visi dan kreativitasnya.
Baca Juga : Gagal ke Piala Asia 2026: Pelajaran Berharga bagi Timnas Putri Indonesia di Bawah Asuhan Satoru Mochizuki
Meskipun demikian, pertanyaan besar masih menyelimuti kemampuan Güler saat tim sedang tidak menguasai bola, terutama dalam fase transisi dan pertahanan. Güler, yang baru berusia 20 tahun, tampil impresif di Piala Dunia Antarklub 2025, bahkan berhasil merebut hati Xabi Alonso untuk memercayakan posisi starter bersama Jude Bellingham dan Fede Valverde di lini tengah.
Transisi Arda Güler Madrid Mengatasi Keterbatasan Fisik dengan Kecerdasan Posisi
Alonso mengakui bahwa Güler mungkin belum memiliki kapasitas fisik yang ideal untuk terlibat dalam pertarungan merebut bola secara defensif. Namun, sang pelatih legendaris itu memiliki rencana jelas tentang bagaimana ia akan bekerja sama dengan Güler untuk meningkatkan aspek permainan tanpa penguasaan bola.
“Cobalah mengantisipasi daripada bersikap reaktif. Jika posisi lebih baik, kamu akan sampai ke duel lebih cepat dan tidak perlu mengalahkan mereka secara fisik,” tutur Alonso, memberikan arahan kunci kepada Güler. Filosofi ini menekankan pentingnya kecerdasan posisi dan antisipasi sebagai pengganti keunggulan fisik. Dengan memposisikan diri dengan lebih baik, Güler dapat memenangkan duel bola tanpa harus selalu mengandalkan kekuatan fisik semata.
Investasi Jangka Panjang dalam Pengembangan Güler
Alonso juga menegaskan bahwa proses ini adalah bagian dari investasi jangka panjang Real Madrid untuk pengembangan Güler. Sang pelatih memahami bahwa akan ada tantangan dan kesalahan di sepanjang jalan, namun ia siap mendukung penuh.
“Kami tahu Arda akan melakukan kesalahan selama proses belajar ini, tetapi dia juga akan melakukan hal-hal baik,” ungkap Alonso. Ini menunjukkan pendekatan psikologis yang suportif, di mana kesalahan dipandang sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran.
“Ini juga saat tepat untuk berinvestasi dalam proses pengembangan Arda. Dia melakukan dengan baik, dan kami terus mendorongnya,” tambah Alonso. “Kami ingin dia mendapatkan pengalaman, matang, dan dapat melakukan kesalahan. Biarkan dia menerima kesalahan tersebut karena itu bagian dari perkembangannya jika kami ingin memiliki Arda yang kuat di area itu.”
Pernyataan Alonso ini menggarisbawahi komitmen Real Madrid untuk membentuk Arda Güler menjadi gelandang kelas dunia. Dengan kepercayaan penuh dari pelatih, kesempatan bermain, dan arahan spesifik untuk meningkatkan aspek non-bola, Güler memiliki semua modal untuk berkembang menjadi pilar penting di lini tengah Los Blancos di masa depan. Proses ini akan menjadi tontonan menarik bagi para penggemar sepak bola.