Perubahan Kebijakan Transfer Arsenal: Chelsea Jadi Paling Untung, West Ham dan Lille Menyusul

Perubahan Kebijakan Transfer Arsenal: Chelsea Jadi Paling Untung, West Ham dan Lille Menyusul

Transfer Arsenal Untungkan Chelsea – Dulu dikenal sebagai tim yang konservatif dalam bursa transfer, Arsenal kini telah bertransformasi menjadi salah satu klub yang berani menggelontorkan dana besar. Perubahan strategi ini, terutama pasca-lunaknya beban utang pembangunan Emirates Stadium dan di bawah kepemimpinan Mikel Arteta, ternyata membawa keuntungan finansial yang signifikan bagi klub-klub lain.

Baca Juga : Masa Depan Luke Shaw di Manchester United Terancam: Bakal Lanjutkan Karier di Arab Saudi?

Transfer Arsenal Untungkan Chelsea Era Arsene Wenger: Hemat Demi Stadion


Pada era Arsene Wenger, reputasi Arsenal sebagai tim yang “hemat” dalam transfer sangat melekat. Fokus utama klub adalah melunasi biaya pembangunan Emirates Stadium, markas baru yang diresmikan pada tahun 2006. Perpindahan dari Highbury ke Emirates memang membatasi ruang gerak finansial klub, memaksa The Gunners untuk sangat cermat mengatur anggaran di tengah persaingan ketat dengan klub-klub besar yang cenderung jor-joran belanja pemain.

Revolusi Belanja di Era Arteta
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, narasi tersebut telah berubah total. Setelah beban utang stadion teratasi, Arsenal di bawah asuhan Mikel Arteta kini jauh lebih agresif di bursa transfer. Mereka tak ragu menggelontorkan dana besar demi memboyong pemain bintang yang dianggap krusial untuk proyek tim. Perubahan strategi ini secara langsung menguntungkan sejumlah klub yang berhasil menjual pemainnya dengan harga tinggi ke Arsenal.

Chelsea: Benefisiari Terbesar dari Belanja Arsenal


Secara mengejutkan, Chelsea menjadi klub yang paling banyak meraup keuntungan dari aktivitas transfer Arsenal dalam 20 tahun terakhir. The Blues telah menerima total 173,7 juta Euro dari sembilan transfer pemain ke rival sekota mereka.

Contoh teranyar adalah transfer Noni Madueke senilai 56 juta Euro di musim panas ini dan Kepa Arrizabalaga dengan harga 5 juta Euro. Klub London Barat ini memang sering memanfaatkan momen untuk melepas pemain dengan harga tinggi ke Arsenal. Beberapa di antaranya mampu tampil impresif, namun tak sedikit pula yang gagal memenuhi ekspektasi di Emirates.

Transfer antar-klub London ini kerap menjadi sorotan karena melibatkan dana besar, menjadikan Chelsea sebagai pihak yang paling diuntungkan dari aktivitas belanja The Gunners. Meskipun Arsenal kini lebih selektif dalam membeli pemain, hubungan bisnis dengan Chelsea tetap erat, dan tidak menutup kemungkinan transfer besar kembali terjadi di masa mendatang.

Klub Lain yang Ikut Menikmati Durian Runtuh


Selain Chelsea, beberapa klub lain juga turut menikmati keuntungan besar dari perubahan strategi transfer Arsenal:

Lille berada di posisi kedua dengan total pemasukan 118 juta Euro dari hanya tiga transfer. Meskipun transfer Gabriel Magalhaes senilai 26 juta Euro pada tahun 2020 dinilai sukses, Nicolas Pepe yang ditebus 80 juta Euro pada tahun 2017 menjadi salah satu transfer termahal dan paling gagal dalam sejarah klub.

West Ham United menyusul di posisi ketiga dengan pemasukan fantastis 116,6 juta Euro. Seluruh dana ini berasal dari satu transfer besar, yakni penjualan Declan Rice pada musim panas lalu yang memecahkan rekor transfer termahal pemain Inggris.

Di posisi keempat ada klub La Liga, Real Sociedad, dengan total 102 juta Euro. Dalam 12 bulan terakhir, Arsenal memboyong Mikel Merino dan Martin Zubimendi dari klub Spanyol tersebut.

Borussia Dortmund melengkapi daftar lima besar. Klub Bundesliga ini memperoleh 90 juta Euro dari tiga pemain yang mereka jual ke Arsenal selama 20 tahun terakhir.

Perubahan drastis dalam filosofi transfer Arsenal ini tidak hanya berdampak pada performa tim di lapangan, tetapi juga menciptakan perputaran uang yang signifikan di pasar transfer, menguntungkan klub-klub yang cerdik dalam menjual pemainnya.