Jakarta – Rencana pemindahan satu pertandingan La Liga, yakni duel antara FC Barcelona melawan Villarreal, ke Miami, Amerika Serikat, pada Desember mendatang telah memicu pertentangan sengit di Spanyol. Puncak dari kontroversi ini adalah kritik pedas yang dilontarkan oleh Presiden La Liga, Javier Tebas, langsung ke arah rival abadi Barcelona, Real Madrid.
Baca Juga : Berita Unik dari Arena Digital: Turnamen Slot Gacor Bertema Olahraga, Mencari Jackpot Juara!
Tebas menegaskan bahwa sikap penolakan Real Madrid terhadap langkah ekspansi global La Liga ini adalah hal yang tidak berdasar.
Kecaman Tebas: “Madrid Tak Punya Hak Bicara”
Dalam wawancara radio, Javier Tebas secara blak-blakan menyerang Real Madrid, menyatakan bahwa klub tersebut tidak memiliki otoritas untuk mencampuri keputusan liga mengenai laga di luar negeri.
“Madrid tidak punya hak bicara dalam hal ini,” tegas Tebas kepada stasiun radio Cope.
Tebas menyiratkan bahwa penolakan Real Madrid bukan murni soal kebijakan, melainkan sudah menjadi semacam permusuhan struktural terhadap apa pun yang diupayakan La Liga. Ia bahkan menyayangkan bahwa ide memindahkan laga Real Madrid ke luar negeri tidak bisa diwujudkan karena kepemimpinan klub saat ini.
“Dengan para pemimpin saat ini, hal itu mustahil. Saya sedih karena mereka tidak menyukai apa pun yang dilakukan La Liga. Kalau bukan Miami, pasti ada hal lain yang mereka persoalkan. Seolah-olah kami selalu salah dan tidak pernah benar,” sindirnya.
Komentar ini memperkuat kesan publik tentang perseteruan yang terus berlanjut antara Tebas, yang getol memajukan merek La Liga secara global, dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez, yang cenderung konservatif dan sering berbenturan dengan liga (terutama terkait proyek European Super League).
Klaim Dukungan Klub dan Kritik “Narasi Demagogis”
Meski mendapat tentangan dari Madrid dan beberapa tokoh pemain, Tebas mengklaim bahwa pemindahan laga tersebut sebenarnya didukung mayoritas pemangku kepentingan, termasuk klub yang terlibat dan sebagian besar pemain.
Tebas menuding pihak yang menentang telah membangun “narasi yang sangat demagogik”—yaitu narasi yang menyesatkan atau hanya menyenangkan emosi—demi menyudutkan liga.
“Padahal, para pendukung Villarreal sendiri ingin datang ke Miami, klub-klub ingin datang ke Miami, para pemain juga ingin datang ke Miami. Ini hanya satu pertandingan dari 380,” belanya.
Klaim ini kontras dengan pendapat yang pernah dilontarkan beberapa pemain, termasuk gelandang Barcelona Frenkie de Jong, yang sempat menyatakan ketidaksetujuan atas gagasan tersebut karena alasan tradisi dan logistik bagi suporter lokal. Bagi Tebas, pemindahan satu laga ini adalah langkah strategis vital untuk memperluas jangkauan dan nilai komersial La Liga di pasar kunci Amerika Serikat.
Reaksi Berlawanan: Laporta Antusias, UEFA Keberatan
Di tengah pro dan kontra ini, reaksi dari pihak-pihak terkait menunjukkan pandangan yang terbelah:
Barcelona (Antusias)
Presiden Barcelona, Joan Laporta, menyambut keputusan tersebut dengan positif. Ia menilai laga di Miami adalah kesempatan emas untuk memperkuat ikatan dengan basis penggemar klub yang besar di AS.
“Kami menantikan pertemuan kembali dengan semua penggemar kami di Amerika Serikat… Negara itu adalah pasar strategis penting bagi klub kami,” ujar Laporta.
UEFA (Keberatan Prinspial)
Sementara itu, lembaga sepak bola Eropa, UEFA, menyetujui keputusan tersebut namun dengan catatan berat hati. UEFA menegaskan bahwa mereka secara prinsip “menentang” pemindahan laga domestik ke luar negeri dan berharap keputusan ini tidak menjadi preseden di masa depan.
Penolakan UEFA mencerminkan kekhawatiran bahwa komersialisasi berlebihan dapat merusak integritas kompetisi domestik, pandangan yang kemungkinan besar juga mendasari keberatan keras dari Real Madrid.