Eindhoven, Belanda, 22 Oktober 2025 – Kekalahan telak Napoli 2-6 dari PSV Eindhoven pada matchday 3 Liga Champions 2025-2026 di Stadion Phillips menyisakan duka mendalam bagi publik Italia. Performa juara bertahan Serie A tersebut dinilai jauh di bawah standar, bahkan cenderung tak bersemangat, memicu sorotan tajam dari legenda dan pengamat sepak bola, termasuk Fabio Capello.
Mantan pelatih Real Madrid, Juventus, dan AC Milan, Fabio Capello, yang kini menjadi komentator di Sky Sport, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Ia secara blak-blakan menyebut kondisi skuad asuhan Antonio Conte itu “sangat menyedihkan” dan mengaku merasa kasihan melihat situasi yang dialami Conte.
“Napoli Sungguh Menyedihkan dan Tanpa Semangat”
Menanggapi hasil memalukan di mana I Partenopei diberondong setengah lusin gol oleh PSV, Capello menggarisbawahi kurangnya greget yang diperlihatkan tim biru langit.
“Napoli memulai dengan cukup baik, bahkan sempat memimpin melalui [Scott] McTominay, tetapi kemudian mereka kewalahan oleh dinamisme PSV,” ujar Capello.
Bagi pelatih berusia 79 tahun itu, yang paling mengejutkan adalah hilangnya karakter tim. Ia merasa Napoli bermain tanpa jiwa, yang sangat tidak sesuai dengan citra pelatih mereka, Antonio Conte.
“Saya melihat Napoli tanpa semangat; sungguh menyedihkan. Saya tidak pernah menyangka Napoli, yang dilatih oleh pelatih yang gigih dan tegas seperti Conte, bisa bermain seperti ini,” sambungnya. Kritik Capello ini menyoroti lebih dari sekadar kekalahan taktis, tetapi juga hilangnya fighting spirit yang selama ini menjadi ciri khas tim besutan Conte.
Kondisi Conte di Bangku Cadangan Menarik Perhatian
Capello juga mengamati kondisi emosional Antonio Conte selama pertandingan. Ia mengaku terkejut melihat sikap pelatih Italia itu yang tampak lesu di pinggir lapangan sejak awal laga.
“Antonio tampak lesu di bangku cadangan sejak awal, saya terkejut melihatnya seperti itu malam ini,” ungkap Capello.
Pengamatan Capello tersebut ternyata dibenarkan oleh curahan hati (curhat) Antonio Conte dalam sesi konferensi pers pasca-pertandingan. Conte mengakui kekecewaannya, namun menegaskan bahwa situasi ini bukan kebetulan.
“Ini mengecewakan, tetapi ketika situasi seperti ini terjadi, itu tidak pernah terjadi secara kebetulan. Kami harus pandai membalikkan tren itu, yang tidak saya sukai,” kata Conte, dikutip dari Tutto Mercato Web.
Tantangan Sembilan Wajah Baru di Ruang Ganti
Conte kemudian menjelaskan tantangan besar yang dihadapi timnya musim ini, yang berstatus juara bertahan Serie A. Ia mengeluhkan banyaknya perubahan dalam skuad usai mereka meraih Scudetto pada musim sebelumnya.
“Tahun lalu kami memenangkan kejuaraan yang luar biasa, dengan semua orang berusaha melampaui batas mereka dan menunjukkan persatuan yang hebat. Tahun ini, dengan kompetisi Eropa, kami harus mendatangkan banyak pemain,” jelas Conte.
Secara spesifik, Conte menyoroti jumlah pemain baru yang datang ke klub, yang menurutnya terlalu banyak dan membuat proses pembangunan tim menjadi sulit. “Menurut saya, sembilan pemain terlalu banyak: mendatangkan sembilan pemain baru ke ruang ganti memang tidak mudah, tetapi kami terpaksa melakukannya,” pungkasnya.
Kekalahan telak dari PSV ini menjadi penanda bahwa Napoli, di bawah kendali pelatih baru yang gigih seperti Conte, masih berada dalam masa transisi yang sulit. Di sisi lain, kritikan pedas dari legenda seperti Fabio Capello menjadi alarm keras bagi Partenopei untuk segera menemukan kembali semangat dan identitas juara mereka jika ingin bersaing di level Eropa.