Insiden Paulinho Ole Romeny – Laga lanjutan Piala Presiden 2025 Grup A antara Arema FC dan Oxford United berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat pada Kamis. Meski Oxford United menang telak dengan skor 4-0, pertandingan ini menyisakan kontroversi di media sosial. Publik justru menyoroti insiden tekel keras Paulinho Moccelin terhadap bintang Timnas Indonesia, Ole Romeny.
Ribuan netizen Tanah Air langsung menyerbu akun Instagram Paulinho (@paulinhomoccelin94) dengan komentar negatif akibat tekel brutalnya. Mereka meluapkan amarah karena Paulinho menginjak engkel kanan Romeny pada menit ke-13, hingga membuat sang pemain cedera serius. Padahal, Romeny sebelumnya tampil gemilang dengan mencetak gol kedua Oxford United di menit ke-9.
Insiden Paulinho Ole Romeny
Insiden ini semakin memicu perdebatan karena keputusan wasit asal Thailand, Wiwat Jumpaoon, yang hanya memberikan kartu kuning kepada Paulinho. Keputusan ini diambil setelah berdiskusi dengan wasit Video Assistant Referee (VAR) Firdavs Norsafarov dari Uzbekistan. Banyak pihak, termasuk Romeny sendiri yang meluapkan kekesalannya di Instagram Story dengan menyebut keputusan tersebut sebagai “lelucon”, merasa Paulinho seharusnya diganjar kartu merah.
Respons Pelatih Arema FC: “Itu Permainan”
Pelatih Arema FC, Marcos Santos, angkat bicara menanggapi kemarahan netizen. Bagi Santos, insiden tersebut adalah bagian tak terpisahkan dari dinamika permainan sepak bola. Ia juga menyebut Paulinho sudah meminta maaf kepada Ole Romeny secara langsung, dan dirinya turut menyampaikan keprihatinan.
“Itu permainan, dia coba masuk lalu ada Paulinho lalu terjadi. Saya sudah minta maaf, Paulinho juga minta maaf,” ucap Marcos Santos.
Meskipun memahami reaksi suporter Timnas Indonesia yang memprotes keras, Marcos Santos merasa tidak bisa berbuat banyak lebih dari itu. “Tapi kami tidak bisa apa-apa, karena dia pemain Timnas (Indonesia) suporter marah, kami akan melihat kejadiannya bagaimana, tapi mereka bisa selesaikan sendiri,” tuturnya, mengisyaratkan bahwa hal tersebut adalah urusan pribadi antar pemain setelah pertandingan.
Kekalahan Telak Akibat Mati Lampu?
Di samping insiden tekel, Marcos Santos juga memberikan alasan lain terkait kekalahan telak timnya. Ia menyoroti momen mati lampu di Stadion Si Jalak Harupat yang terjadi tiba-tiba saat laga belum genap lima menit. Wasit terpaksa menghentikan pertandingan selama sekitar 15 menit hingga penerangan kembali normal.
Menurut Santos, padamnya lampu secara signifikan memengaruhi konsentrasi dan fokus para pemain Arema FC. Meskipun pemain hanya berlari kecil untuk menjaga suhu tubuh selama jeda, ia merasa momen tersebut berdampak besar pada performa timnya.
“Saat pertandingan dimulai permainan Arema luar biasa, mereka bikin lawan bingung tapi saat mati lampu dan fokus Arema kurang, dan langsung kebobolan dua kali, cepat sekali,” sesal Marcos.
Meskipun Arema FC mencoba mencari alasan di balik kekalahan, insiden tekel Paulinho terhadap Ole Romeny tetap menjadi topik utama perbincangan. Keputusan wasit yang hanya memberikan kartu kuning juga terus menuai kritik, memicu diskusi tentang standar fair play dan perlindungan pemain di kancah sepak bola nasional.