Jelang Grande Partita Milan vs Napoli: Antonio Conte Balik Serang Allegri, Sebut Timnya Nahas Didera Cedera

Jelang Grande Partita Milan vs Napoli: Antonio Conte Balik Serang Allegri, Sebut Timnya Nahas Didera Cedera

Pertarungan grande partita antara AC Milan dan Napoli selalu dinantikan, namun tensi laga sudah memanas jauh sebelum kick-off berkat “perang urat syaraf” antar pelatih. Menanggapi upaya mind games yang dilancarkan oleh kubu Milan, Pelatih Napoli Antonio Conte memberikan respons yang cerdik, menolak label favorit, dan secara jujur menyinggung kondisi timnya yang sedang “tidak beruntung” karena dihantam badai cedera.

Baca Juga : Rapor Pemain Barcelona Saat Comeback Dramatis vs Real Oviedo: Eric Garcia Top, Super Sub De Jong Jadi Pembeda

Strategi Mind Games Allegri: Lempar Tekanan
Sebelumnya, Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, secara terbuka memuji Napoli. Ia dengan sengaja menyematkan label “kandidat terkuat peraih Scudetto musim ini” kepada Partenopei.

Pernyataan Allegri tersebut dianalisis sebagai upaya taktis klasik dalam sepak bola: melempar tekanan psikologis kepada lawan. Dengan menempatkan Napoli sebagai tim yang paling diunggulkan, Allegri berharap para pemain Napoli akan merasa terbebani dan bermain di bawah performa terbaik mereka.

Jawaban Cerdas Conte: Ogah Terpancing Nostalgia
Namun, Conte—yang dikenal sebagai salah satu pelatih dengan mental terkuat—sama sekali tidak terpancing. Ia dengan tegas menepis label favorit yang disematkan kepada timnya, bahkan teringat pada masa lalu yang jauh dari kata unggulan.

“Secara pribadi, saya pikir itu gila ketika orang-orang menyebut kami favorit mengingat kami finis di peringkat 10, di luar kompetisi Eropa, pada musim sebelumnya,” balas Conte, merujuk pada performa timnya sebelum musim mereka menjadi juara.

Conte menegaskan bahwa ia menolak ikut serta dalam permainan media atau mind games tersebut. Menurutnya, menentukan tim favorit di awal musim hanyalah gimmick belaka. “Saya tidak memberi label favorit pada siapapun. Adapun siapa yang favorit atau tidak, saya serahkan permainan itu pada media. Kami hanya perlu tetap fokus,” tegasnya, mengalihkan fokus dari omongan ke performa di lapangan.

Tim Raksasa yang Sebenarnya: Sejarah dan Finansial
Alih-alih menerima pujian Allegri, Antonio Conte justru memutar balik status favorit tersebut. Ia secara spesifik menunjuk tiga tim raksasa tradisional Italia sebagai kandidat yang jauh lebih layak menyandang status itu.

Conte menyebut AC Milan, Inter Milan, dan Juventus sebagai kekuatan utama di Serie A. Alasan Conte sangat logis dan berbasis data, yakni:

Sejarah dan Tradisi: Ketiga klub tersebut memiliki warisan juara yang tak tertandingi di Italia.

Kekuatan Finansial: Kontras dengan Napoli, ketiga klub tersebut memiliki basis keuangan yang jauh lebih besar.

Level Gaji Pemain: Tingkat gaji pemain yang tinggi menunjukkan kemampuan mereka merekrut dan mempertahankan talenta elit.

“Saya hanya tahu, dan saya ulangi, bahwa Milan, Inter, dan Juve, karena sejarah, tradisi, gaji, dan nilai finansial mereka, selalu menulis bab-bab penting dalam sejarah sepak bola,” jelas Conte. Ini merupakan cara elegan Conte untuk menyatakan bahwa tekanan favorit yang sesungguhnya harusnya berada di pundak klub-klub tradisional besar tersebut.

Kondisi Nahas di Lini Belakang
Selain menepis label favorit, Conte juga secara terbuka mengungkapkan satu faktor X yang justru menimbulkan tekanan nyata bagi timnya: masalah cedera.

Conte menyebut timnya sedang berada dalam pekan yang “tidak beruntung” atau sial. Napoli dipastikan kehilangan dua bek tengah andalan menjelang laga krusial melawan Milan. Hilangnya pilar pertahanan tentu menjadi kerugian besar, terutama saat menghadapi lini serang Milan yang dikenal tajam.

Komentar ini dapat dilihat sebagai taktik Conte untuk membumikan ekspektasi terhadap timnya, sekaligus memberikan pembenaran jika hasil yang didapat kurang maksimal. Ini adalah penyeimbang yang cerdas terhadap upaya Allegri yang mencoba mendiskreditkan Partenopei dengan pujian berlebihan.